Gebyar Anniversary SMK Karya Bhakti Pringsewu
Kegiatan tahunan untuk memperingati Anniversary SMK Karya Bhakti Pringsewu. Dengan banyak menampilkan bakat - bakat siswa dibidang seni.
Alfamart Class SMK Karya Bhakti Pringsewu
Salah satu kelas unggulan di sekolah ini. dengan siswa - siswi pilihan dan binaan alfa dengan jaminan kerja 100% setelah lulus.
Family Gathering
Kegiatan silaturrahmi dewan guru dan karyawan SMK Karya Bhakti pringsewu.
FLS2N Seni Tari Kabupaten Pringsewu
Siswa - siswi SMK Karya Bhakti pringsewu yang menjadi Juara 1 di FLS2N Seni Tari Kabupaten Pringsewu.
Last Ceremony
Upacara terakhir siswa - siswi kelas XII sekaligus doa bersama dan renungan menjelang ujian nasional.
Kamis, 14 Mei 2015
Kamis, 16 April 2015
PROFIL SMK KARYA BHAKTI PRINGSEWU
ID Datapokok | : 1212080005 | |
---|---|---|
NPSN | : 10804898 | |
NSS | : 402120611003 | |
Nama SMK | : SMK KARYA BHAKTI PRINGSEWU | |
SK Pendirian | : No SK 01074201 | |
PBM | : Pagi | |
ID UN | : 411121212110 | |
Status | : Swasta | |
Tanggal SK | : 01/08/1979 | |
Alamat | ||
Jalan | : Jl. Ahmad Yani No.9 Pringsewu | |
Desa | : Pringsewu Utara | |
Kecamatan | : Pringsewu | |
Kode Pos | : 35373 | |
Provinsi | : Lampung | |
Telepon | : (0729)21932 | |
Website | : www.smkkaryabhakti.my.id | |
: karyabhakti_psw@yahoo.co.id |
Sabtu, 14 Maret 2015
Kemendikbud Tegaskan Soal UN Tahun Ini Berbentuk Pilihan Ganda
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Kepala Pusat
Penilaian Pendidikan, Nizam menegaskan bahwa soal ujian nasional (UN)
tahun ini masih menggunakan model pilihan ganda. Penegasan ini
dilakukan untuk mengklarifikasi pemberitaan di media massa yang
menyebut bahwa soal UN tahun ini berbentuk esai.
“Saya
mendapat telepon dan SMS dari kepala sekolah, guru, orang tua yang
kaget setelah membaca berita bahwa UN 2015 tidak lagi pilihan ganda.
Mereka bingung. Jadi saya ingin menyampaikan bahwa UN tahun ini,
bentuk-bentuk soalnya masih sama dengan UN tahun-tahun sebelumnya, yaitu
pilihan ganda, baik ujian yang berbasis kertas maupun komputer,” kata
Nizam dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (29/1).
Ia
menjelaskan, ke depan bentuk soal UN memang memungkinkan tidak hanya
pilihan ganda, tetapi bisa lebih beragam. Namun kondisi ini hanya
dapat dilakukan jika ujian yang diselenggarakan negara tersebut
seluruhnya telah berbasis komputer (computer based test/CBT).
“Jika menggunakan model (CBT) ini, maka bentuk soal bisa beragam,
tidak hanya pilihan ganda, tetapi bisa juga, misalnya dalam bentuk mini
esai, mengisi jawaban langsung, menjodohkan, memutar-mutar kalimat,
dan lain-lain. Tapi ini masa depan. Tidak ada salahnya masa depan ini
disampaikan, karena ini positif,” ungkap Nizam.
Dalam
kesempatan yang sama, Nizam juga menyampaikan perkembangan persiapan
UN. Ia mengatakan, bahwa seluruh persiapan UN masih sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan. Saat ini proses pelelangan pencetakan
naskah soal telah selesai dan telah terpilih sekitar 15 perusahaan
percetakan yang akan segera diumumkan.
UN 2015, Ujian Online
Tahun ini, Kemdikbud membuat terobosan baru dalam memperbaiki sistem
ujian nasional. UN tidak lagi menjadi sebagai syarat kelulusan.
Kemdikbud juga merintis pelaksanaan UN online. Tahun 2015 sejumlah sekolah pada jenjang SMP, SMA, dan SMK ditunjuk sebagai perintis
piloting penyelenggaraan Ujian Nasional Online ini. Sekolah lainnya
masih akan tetap melakukan UN secara offline. Kemdikbud merencanakan di
tahun ajaran 2019/2020, semua sekolah akan melaksanakan Ujian
Nasional secara Online.
Wacana Ujian Online ini sebenarnya sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi baru dilaksanakan tahun ini. Usulan tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai kendala dan kecurangan pada pelaksanaan UN secara manual. Tahun 2013, waktu pelaksanaan UN di sejumlah daerah diundur karena soal yang belum diterima oleh panitia UN, naskah soal yang rusak, masih ada kasus kebocoran, kecurangan, dan kesalahan dalam kode soal UN sehingga merugikan peserta UN. Oleh karena itu, UN Online menjadi sebuah upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Apa sih keunggulan ujian Online?
Wacana Ujian Online ini sebenarnya sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi baru dilaksanakan tahun ini. Usulan tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai kendala dan kecurangan pada pelaksanaan UN secara manual. Tahun 2013, waktu pelaksanaan UN di sejumlah daerah diundur karena soal yang belum diterima oleh panitia UN, naskah soal yang rusak, masih ada kasus kebocoran, kecurangan, dan kesalahan dalam kode soal UN sehingga merugikan peserta UN. Oleh karena itu, UN Online menjadi sebuah upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Apa sih keunggulan ujian Online?
- Menghemat Anggaran, anggaran UN yang jumlahnya mencapai ratusan milyar tersebut dapat ditekan. Kebutuhan untuk mencetak soal tidak diperlukan lagi. Kemdikbud hanya memerlukan server dan internet yang tangguh.
- Jumlah keterlibatan personil akan lebih sedikit. Proses pencetakan master soal UN tidak lagi memerlukan banyak orang seperti saat ini. Jumlah pengawas juga bisa lebih diefektifkan, dalam artian walau pelaksanaan UN perlu diawasi mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaannya, tetapi jumlah personil yang terlibat dalam pelaksanaan UN bisa ditekan.
- Praktis. Ujian Online ini akan membuat semua hal menjadi lebih praktis baik bagi panitia, pengawas ataupun peserta. Mereka tidak perlu di repotkan dengan banyaknya kertas soal dan LJK. Cukup mengerjakannya di komputer, laptop, atau gadget.
- Meminimalisasi kecurangan dan kebocoran naskah soal atau kunci jawaban UN. Dengan UN Online, soal dapat di bikin sedemikian variatif (misalnya urutan soal yang keluar tiap anak berbeda) sehingga akan lebih sulit untuk terjadinya kebocoran. Selain itu peserta pun akan lebih sulit dalam mencontek.
- Hasilnya dapat diketahui secara cepat. Dengan komputer, penghitungan benar dan salah dapat dilakukan dengan sangat cepat dan tepat.
Namun, tentunya perubahan sistem ini pasti membutuhkan perhatian
khusus untuk Kemdikbud. Kemdikbud harus dapat menyiapkan infrastruktur
yang baik, kekuatan server dan internet yang baik , komputer dan
laptop yang cukup memadai bagi peserta UN, admin yang terlatih, dan
juga alur kerja bagaimana sistem online ini berjalan. Banyak sekali PR
untuk Kemdikbud jika ingin membuat sistem ujian online ini berhasil.
(dikutip dari berbagai sumber)